Tuesday 2 February 2016

Anak dan Media : Apakah Upin dan Ipin Adalah Tontonan yang Mendidik?

A. Data Umum Materi

Inisial Anak          : K.A
Usia                      : 4 Tahun
Film kesukaan      : Upin dan Ipin : Season 5 – Belajar Lagi, Bagian I
Waktu Tayang      : Pagi pukul 08.00 WIB dan siang pukul
Stasiun Televisi    : MNCTV
Deskripsi singkat :
Serial televisi Upin dan Ipin ini merupakan serial televisi yang sering ditonton oleh KA yang kini berusia 4 tahun. Setiap pagi dan siang hari KA selalu menonton Upin dan Ipin, setelah itu dilanjutkan denga menonton serial tv oada zaman dahulu. KA sampai meminta ibunya untuk membelikan DVD Upin dan Ipin serta Pada Zaman Dahulu.

B.     Penyampaian Konten

Adapun penyampaian konten serial televisi Upin dan Ipin ini ditayangkan dengan full kartun berdurasi sekitar 18 menit dengan 3 bagian didalamnya. Masing-masing bagian berdurasi 6 menit.
Upin dan Ipin ditayangkan menggunakan Bahasa Melayu atau Malaysia dengan pengisi suara yang berbeda pada setiap tokohnya. Penayangan di Indonesia melalui stasiun televisi MNCTV, dengan subtitle berbahasa Indonesia.

C.    Konten Media

Pada bagian pertama serial televisi ini,  menceritakan Upin dan Ipin yang sedang membuat kerajinan tangan yakni topi yang terbuat dari koran bekas. Saat mereka berlari, mereka menyaksikan iklan yang menayangkan seorang laki-laki yang mempersiapkan dirinya memasuki sekolah dan membeli pakaian sekolah di sebuah toko.

Upin dan ipin lalu mencari Kakaknya yakni Kak Ros untuk mempertanyakan apakah ia juga sudah menyiapkan perlengkapan sekolahnya. Setelah mendengar penjelasan Kak Ros, Upin dan Ipin pun berlari mempersiapkan perlengkapan sekolahnya.

Mereka menemukan sepatu mereka sudah kotor dan celananya bolong. Ia meminta dibelikan yang baru oleh Kok Ros, namun dengan senang hati nenek menawarkan untuk menjahitkan celananya. Ketika nenek tidak bisa memasukan benar kedalam jarum, Upin dan Ipin dengan antusias ingin menolongnnya meskpiun pada akhirnya mereka tidak bisa memasukkannya hingga dibantu oleh Kak Ros. Opa mengucapkan terimakasih seletah Kak Ros memberinya kembali benang dan jarum tersebut. Sementara itu, kak Ros mengajak mereka keluar rumah untuk menyemir sepatunya. Setelah Kak Ros meninggalkannya, mereka mulai bermain dengan semir sepatu tersebut.

Pada malam hari, Kak Ros membantu Upin dan Ipin mempersiapkan peralatan sekolah yang akan dibawa besok pagi. Saat itu, mereka hanya memiliki sebuah penghapus, lalu Kak Ros membaginya menjadi dua bagian dan diberikan kepada Upin dan Ipin.

Sebelum tidur, mereka berpamitan terlebih dahulu dan mencium tangan Opa dan Kak Ros, lalu berterimakasih dan memeluk Kak Ros karena telah dibantu mempersiapkan peralatan sekolah untuk hari esok. Mereka pun bergembira.

D.    Tujuan atau Materi yang Ingin Disampaikan

Dewasa ini, banyak sekali anak yang suka menonton sinetron-sinetron yang memang seharusnya tidak ditonton oleh anak-anak. Orang tua juga kerap kali mengajak anaknya untuk menonotn acara-acara sinetron yang menjadi kesukaan orang tuanya, mau tidak mau, anak pun menjadi suka dengan sinetron itu. Sehingga mulai menceritakan kisah-kisah yang ada dalam sinetron itu kepada teman-temannya.

Rupanya tidak semua anak gemar menonton sinetron yang seharusnya diperuntukkan untuk orang dewasa. Ada beberapa serial televisi yang gemar ditonton oleh anak-anak seperti Upin dan Ipin, Pada Zaman dahulu, Masha and The Bear, dan lain sebagainya.

Salah satunya adalah Upin dan Ipin. Upin dan Ipin sebagai salah satu serital televisi anak-anak yang mendidik, terlebih lagi pada usia anak pra sekolah dan TK.

Banyak Sekali materi atau Pelajaran yang dapat diambil dari cerita Upin dan Upin ini. Pelajaran-Pelajaran tersebut akan dijelaskan dalam poin berikut ini :

1. Membuat kerajinan tangan
Adegan pertama menampilkan Upin dan Ipin sedang membuat kerajinan tangan. Hal ini dapat dijadikan contoh untuk melatih kreativitas anak, dan mengajarkan anak bahwa tidak semua mainan harus dibeli, karena kalau kita mau, kita bisa membuatnya sendiri.

2. Mandiri
Upin dan Ipin mempersiapkan perlengkapan sekolahnya bersama-sama tanpa dibantu oleh Kak Ros ataupun Opa. Pun demikian ketika mereka menyemir sepatu mereka masing-masing. Orang tua dapat mengajarkan kepada anak untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa, misalnya mempersiapkan seragam sekolah, dan mencontohkan akan bagaimana cara menyemir sepatu dan meminta mereka memperagakannya sendiri.

3. Menggunakan pakaian yang masih layak pakai
Ketika Upin dan Upin meminta seragam dan sepatu yang baru. Kak Ros menjelaskan bahwasanya sepatu dan seragam tersebut masih bagus dan masih bisa dipakai. Lalu Opa menjahitkan celana tersebut untuk mereka dan Kak Ros mengajarkan kepada Upin dan Ipin untuk menyemis sepatunya.

4. Sikap tolong-menolong
Saat Opa hendak menjahitkan seragam untuk Upin dan Ipin, Opa tidak bisa memasukkan benang kedalam jarum. Upin dan Ipin sangat antusias ingin membantu. Dari penggalan cerita tersebut kita dapat mencontohkan anak bahwasanya menolong orang yang membtuhkan adalah perbuatan baik. Pun ketika menyemir sepatu, Upin dan Ipin menyemir sepatu tersebut bersama-sama.

5. Mengucapkan terimakasih setelah ditolong
Kita dapat mengajari anak untuk selalu mengucapkan terimakasih kepada orang lain yang telah menolong kita. Opa mengucapkan terimakasih kepada Kak Ros yang telah membantunya memasukkan benang kedalam jarum. Pun saat malam hari Upin dan Ipin juga memeluk Kak Ros dan mengucapkan terimakasih karena telah membantu mereka menyiapkan peralatan sekolah.

6. Semangat untuk bersekolah
Semangat untuk bersekolah terlihat jelas dalam serial ini. Orang tua dapat memberitahu anak bahwasanya bersekolah itu menyenangkan, bertemu dengan teman-teman baru dan membuat kita lebih pintar dari sebelumnya. Semangat bersekolah yang diperlihatkan oleh Upin dan Ipin terlihat dari awal serial ini dimulai, dimana upin dan ipin semangat untuk mempersiapkan segala peralatan sekolahnya dan malam hari ketika Kak Ros berkata akan membangunkan mereka pagi-pagi untuk berangkat sekolah.

7. Saling berbagi
Saat Kak Ros membantu mereka memasukkan alat tulis kedalam tas, Kak Ros menanyakan penghapus. Mereka hanya memiliki satu penghapus lalu Kak Ros membagi penghapus tersebut menjadi dua bagian dan memberikan kepada mereka berdua. Hal ini dapat diajarkan kepada anak untuk berbagi bersama saudara maupun temannya.

E.     Saran Penonton

Serial televisi Upin dan Ipin ini cocok ditonton oleh anak-anak. Dengan jenjang usia prasekolah, TK dan Sekolah dasar. Sebab dalam masa ini, anak-anak lebih menyukai permainan dan menonton serial kartun. Pada usia seperi ini, anak juga senang menirukan teman atau lingkungannya karena seperti teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura bahwasanya anak belajar langsung melalui pengalaman dan pengamatan.
Ketika menonton acara ini, anak sebaiknya didampingi oleh orang tua atau orang dewasa lainnya, yang mana orang tua nanti akan menjelaskan kepada anak mengenai perilaku-perilaku dalam serial Upin dan Ipin ini yang bisa dijadikan contoh.

F.     Pengemasan Media

Pengemasan serial televisi Upin dan Ipin ini sangat menarik dan aman untuk ditonton oleh anak-anak. Serial ini bisa dipastikan serial televisi yang mendidik untuk ditonton oleh anak, dan disampaikan dengan cara yang jelas, serta tidak mengandung unsur kekerasan.

G.    Teori yang Relevan

Jika dilihat dari Tahap Perkembangan Piaget, serial televisi Upin dan Ipin ini cocok di tonton oleh anak yang berada pada tahap praoperasional. Tahap praoperasional ini berlangsung sekita usia 2 – 7 tahun, yang mana pada usia seperti ini anak sudah mampu menjelaskan dunia dengan kata-kata, gambar dan lukisan. Kata-kata dan gambar ini mencerminkan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, adapun teori yang relevan yang berkaitan dengan serial ini adalah teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura dan Walter Mischel. Fokus awal penelitian ini adalah pengamatan-pembelajaran yang terjadi melalui pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain. Dalam pembelajaran pengamatan, orang secara kognitif mewakili perilaku orang lain dan kemudian kadang menerima perilaku ini untuk mereka sendiri.

Hal ini dapat terjadi pada anak-anak, mereka kerap kali cepat menirukan perilaku dari orang-orang terdekat mereka. Oleh sebab itu, serial televisi Upin dan Ipin ini baik untuk ditonton oleh anak-anak. Melalui cerita-cerita yang disampaikan dalam serial ini, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anaknya perilaku-perilaku yang dapat dijadikan contoh.

Daftar Pustaka
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas. Jakarta : Erlangga.

Anak dan Media : Pelajaran Apa yang Bisa Diambil dari Serial TV Anak-anak “Pada Zaman Dahulu : Sang Kancil dan Gong Raja Sulaiman”?

A.    Data Umum Materi
Inisial Anak          : K.A
Usia                    : 4 Tahun
Film kesukaan      : Pada Zaman Dahulu : Sang Kancil Dan Gong Raja  Sulaiman
Waktu Tayang       : Pagi pukul 08.30 WIB
Stasiun Televisi    : MNCTV
Deskripsi Singkat   :
     KA, selain menonton Upin dan Ipin, ia juga senang sekali menonton Pada Zaman Dahulu. Serial ini merupakan serial anak-anak yang tayang pada pagi hari. Dimana serial ini menceritakan tenang petualangan seekor kancil yang lolos dari terkaman harimau dengan kepintarannya.

B.     Penyampaian Konten
      Penyampaian konten pada serial televisi untuk anak-anak yakni Pada Zaman Dahulu, Episode Kancil dan Gong Raja Sulaiman ini dengan menggunakan media kartun penuh.
Awal cerita dibuka dengan aktivitas sehari-hari kakek dan kedua cucunya, dengan beberapa kejadian yang bisa diambil hikmahnya. Dari kejadian-kejadian tersebut, kakek mulai bercerita tentang dongeng-dongeng pada zaman dahulu.

C.    Konten Media
      Cerita pada zaman dahulu ini dibuka dengan aktivitas keseharian seorang kakek dengan dua cucunya, yakni si abang dan si ara. Suatu hari saat mereka sedang menyapu halaman, ara menuju sebuah pohon rambutan, saat ia berbicara dengan boneka kesayangannya menghadap keatas, ia melihat banyak sekali buah rambutan yang siap di panen.
      Ia meminta abangnya untuk memanjat pohon tersebut, namun kakek melarang abang untuk memanjat dikarenakakan abang tidak ahli dalam memanjat pohon. Kakek lalu pergi mengambil galah untuk memetik rambutan tersebut.
      Saat kakek pergi, ara memaksa abangnya untuk memanjat pohon. Jadilah si abang memanjat pohon tersebut dan memakan buah rambutan yang ia temukan di atas. Saat ingin mengambil buah berikutnya, kaki dan tangannya terpeleset, ia hampir jatuh, bajunya tersangkut di sebuah pohon.
       Saat kakek hendak membawanya turun, Ara memaksanya untuk menceritakan sebuah kisah yang tadi diucapkannya. Kakek lalu mulai bercerita tentang seekor kancil dan gong raja sulaiman.
       Suatu hari hariau mengejar kancil, saat harimau hendak menerkam kacil ia terjebak masuk kedalam sebuah lumpur hidup. Saat kancil sedang berada disebuah kebun, sekelompok serangga mengejar kancil. Kancil lau bersembunyi di bambu dan terlena dengan suara yang dihasilkan oleh bambu tersebut dari tiupan angin.
Mendengar suara itu, si harimau pun terlena dengan keindahan suaranya. Si kancil berbohong pada harimau dengan mengatakan bahwa itu adalah suara seruling Raja Sulaiman.
       Untuk yang kesekian kalinya, harimau mendapati kanci. Kali ini harimau benar-benar akan memangsa kancil sampai akhirnya, kancil berbohong lagi dengan mengatakan ada perlombaan yang diadakan oleh Raja Sulaiman apabila ada yang mampu memukul gong.
      Kancil lalu menunjukkan gong tersebut yang sebenarnya adalah sarang tawon. Dengan bersemangat si harimau memukul tawon tersebut hingga terjatuh. Tawon-tawon tersebut kini mengejar harimau. Secara tidak langsung, kancil juga telah menyelamatkan buah-buah dihutan yang busuk karena dimakan oleh tawon-tawon tadi.

D.    Tujuan atau Materi yang Ingin Disampaikan
       Pada zaman dahulu : Kancil dan Gong Raja Sulaiman, adalah salah satu serial yang aman untuk ditonton oleh anak usia pra sekolah atau usia TK. Serial ini mengajarkan ganjaran dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Misalnya saja, kedengkian dan kesombongan harimau yang berakhir dengan musibah yang dialaminya yakni digigit tawon. Kecerdikan kancil yang melepaskan dirinya dari cengkraman harimau yang hendak memangsanya. Yang terakhir adalah, Haris yang memanjat pohon dan tersangkut karena telah melanggar perintah kakeknya untuk tidak memanjat pohon rambutan tersebut.

E.     Saran Penonton
       Serial ini sebaiknya ditonton oleh anak usia prasekolah dan TK. Selain karena pada masa ini anak sangat menyukai kartun, orang tua dapat dengan mudah mengajarkan anak untuk berbuat baik melalui medi ini.
Pengawasan orang tua dalam menonton setiap tayangan televisi yang diperuntukan untuk anak-anak menjadi faktor yang paling penting agar tidak serta merta anak menyerap semua yang ditontonnya. Orang tualah yang berperan untuk menyaring tayangan-tayangan untuk anak-anaknya.
       Orang tua dapat menjelaskan ganjaran-ganjaran dari perbuatan baik atau tidak baik yang terjadi pada serial ini.

F.     Pengemasan Media
       Pengemasan serial Pada Zaman Dahulu : Kancil dan Gong Raja Sulaiman ini sangat menarik dan aman untuk ditonton oleh anak-anak, kartun dengan banyak warna-warni menjadi salah satu kesukaan anak-anak.
Serial ini adalah salah satu serial anak-anak yang mendidik dan aman untuk ditonton oleh anal-anal, karena mengajarkan hikmah dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Acara ini dsampaikan dengan cara yang jelas dan tidak mengandung unsur kekerasan.

G.    Teori yang Relevan
       Jika dilihat dari Tahap Perkembangan Piaget, serial televisi Pada Zaman Dahulu : Kancil dan Gong Raja Sulaiman ini cocok di tonton oleh anak yang berada pada tahap praoperasional. Tahap praoperasional ini berlangsung sekita usia 2 – 7 tahun, yang mana pada usia seperti ini anak sudah mampu menjelaskan dunia dengan kata-kata, gambar dan lukisan. Kata-kata dan gambar ini mencerminkan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.
       Seperti yang sudah dijelaskan pada analisa sebelumnya, adapun teori yang relevan yang berkaitan dengan serial ini adalah teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura dan Walter Mischel. Fokus awal penelitian ini adalah pengamatan-pembelajaran yang terjadi melalui pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain. Dalam pembelajaran pengamatan, orang secara kognitif mewakili perilaku orang lain dan kemudian kadang menerima perilaku ini untuk mereka sendiri.
      Hal ini dapat terjadi pada anak-anak, mereka kerap kali cepat menirukan perilaku dari orang-orang terdekat mereka. Oleh sebab itu, serial televisi Pada Zaman Dahulu : Kancil dan Gong Raja Sulaiman ini baik untuk ditonton oleh anak-anak. Melalui cerita-cerita yang disampaikan dalam serial ini, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anaknya perilaku-perilaku yang dapat dijadikan contoh dan ganjaran-ganjaran yang akan didapatkan dari perilaku tersebut.

Daftar Pustaka
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas. Jakarta : Erlangga.

She's Coming Out Early!

Qalisha Syakira Ilham  She's Baby Qa Sebelumnya, janjian sama ayahnya mau barengan ulang tahun di Desember 28. Tiba-tiba tadi mala...