Monday 29 May 2017

PEER GROUP JUGA PUNYA KEGIATAN BAIK

Tadarusan Di Masjid Assaassuttaqwa

Sudah menjadi sifat manusia yang hidup berkelompok dan saling membutuhkan, seperti yang dijelaskan oleh Aristoteles mengenai Zoon Politicon. Begitu pula dengan remaja, biasanya dalam masa remaja tidak terlepas dengan peer group atau klik. 

Peer Group atau teman sebaya adalah kelompok pertemanan yang terbentuk karena kesamaan, baik dalam kesamaan kegiatan, tempat tinggal, sekolah, hobby dan lain sebagainya. Tidak jarang jika remaja lebih luwes dalam mengekspresikan diri maupun persaannya kepada peer group dibandingkan dengan keluarganya. Sedangkan klik atau cliques sendiri adalah kelompok dengan anggota yang lebih kecil dan biasanya terdapat keakraban yang lebih kuat dibandingkan dengan anggota kelompok lainnya. Klik tidak sama dengan sahabat. 

Namun dewasa ini seringkali kita mengetahui beberapa Peer Group yang justru berkegiatan yang kurang tepat bahkan merugikan banyak pihak seperti geng motor pembacok, pencurian, narkoba dan lain sebagainya. Tidak semua memiliki kegiatan negatif misalnya ada geng motor yang justru pembentukannya karena peduli terhadap kesejahteraan sosial, serta kegiatannya yang juga beragam. 

Beberapa bulan terakhir saya seringkali memperhatikan dua peer group didesa Bagik Polak Barat. Tidak tanggung-tanggung saya juga mengorek informasi pribadi mengenai beberapa anggota dalam kedua peer group tersebut. 


Kelompok Peer Group


Secara subjektif saya cenderung lebih senang dengan model peer group seperti ini, disaat ramadhan mereka bersama-sama tadarus setelah kelompok tadarus perempuan. Diluar bulan ramadhan mereka juga bermain tanpa melanggar aturan agama. Jika dalam peer group pembanding lumrah merokok dan juga minum-minuman keras, lain halnya dengan peer group dalam foto tersebut.

Pagi hari sekolah seperti biasanya, jadwal pulang sekolah terkadang berbeda, ada yang masih memiliki kegiatan di sekolahnya, ada yang pulang sekolah membantu orang tua atau neneknya dan ada juga yang tidur siang. Pernah juga saya jumpai mereka sedang bermain game online menggunakan handphone di salah satu warung game online milik saudara dari salah satu anggota peer group mereka.

Ada hal unik yang pernah disampaikan oleh salah satu peer group berinisial A ketika saya mendapati mereka malam minggu serentak bermain game online menggunakan Handphone di depan rumah. Mereka menjelaskan kepada saya bahwa mereka memiliki dua waktu bermain siang yakni siang hari bermain di kebun tetangga tanpa membawa handphone dan malam hari setelah sholat magrib bermain boleh membawa handphone. Karena pada awalnya saya sempat khawatir mereka tidak bisa merasakan kebersamaan karena kehadiran teknologi.

Ada banyak kegiatan lainnya yang mereka lakukan, hampir sama persis ketika saya kecil dulu. Hujan-hujanan sambil bermain sepak bola, rujak bareng, dan mereka juga mau disuruh roah (re: http://juliatiasaputri.blogspot.co.id/2017/05/tradisi-roah-jelo-penampahan-di-lombok.html ) bersama bapak-bapak lainnya dengan membawa nampan berisi lauk pauk.

Nah yuk kita sama-sama review, apakah peer group kita selama ini memberikan pengaruh yang baik atau buruk ke kita?




Sunday 28 May 2017

LAPAK TAKJIL REMAS BAGIK POLAK BARAT SEBAGAI SALAH SATU WUJUD PEDULI YATIM

Aneka takjil

Sejumlah remaja-remaji masjid Assaassuttaqwa Desa Bagik Polak Barat, Kecamatan Labuapi menggelar dagangan mereka di depan masjid selama bulan Ramadhan 1438 H. ba’da ashar. Adapun kegiatan penjualan takjil ini dilakukan untuk menarik perhatian warga sekitar agar mau menyumbangkan sebagian rupiahnya, karena seluruh hasil penjualan takjil selama bulan ramadhan akan digunakan untuk menyantuni anak yatim piatu di Desa Bagik Polak Barat yang rencananya akan diadakan setiap hari jum’at sore di Masjid Assaassuttaqwa. 

Hujan tidak menjadi halangan bagi mereka semua dalam menjual takjil demi memberikan santunan bagi anak yatim di desa mereka. Tim pemasaran “peduli yatim” dibagi menjadi dua yakni stand takjil didepan masjid Assaassuttaqwa dan dari-pintu-ke-pintu, baik masyarakat desa Bagik Polak Barat maupun pendatang yang biasanya menghuni BTN atau Perumahan disekitar Desa Bagik Polak. Adapun menu takjil yang dijual bervariasi setiap harinya, hal tersebut dilakukan untuk menghindari kebosanan masyarakat dengan menu yang monoton. 

“Untuk takjilnya kita minta salah satu warga untuk memasak sesuai dengan menu yang telah disepakati dalam rapat tiap malam, pakai sistem bagi hasil, ada yang nitip juga dagangannya. Maunya sih masak sendiri tapi terkendala masalah waktu dan teman-teman yang lain juga ada yang kerja, sekolah dan kuliah. Syukurnya masakannya enak, bahkan sampai ada yang beli 10 cup kolak dan 6 cup bubur sumsum sekaligus, makanya hari ke-2 kemarin kita sold out sebelum magrib. Kemarin juga ada Hamba Allah yang mendonasikan hartanya sejumlah 500K untuk program peduli yatim ini” Jelas Koordinator Konsumsi Peduli Yatim. 

Muhammad Ramli selaku ketua Remaja Masjid bersyukur atas kekompakan dan kepedulian remaja-remaji masjid Assaassuttaqwa serta ketabahan hati mereka terhadap kritik yang kerap kali dilayangkan oleh beberapa orang terhadap setiap kegiatan yang mereka adakan selama ini, baik kegiatan di bulan ramadhan maupun kegiatan dilluar bulan ramadhan. Pada setiap pertemuan yang diselenggarakan, ketua remaja masjid yang akan segera melepas masa jabatannya tersebut selalu memotivasi rekan-rekannya untuk tidak pernah menyerah dan tetap semangat dalam membangun desa dan berbagi kebahagiaan. 

“Jadikan ini semua amal ibadah kita. Semoga segala kegiatan seperti santunan anak yatim lewat takjil peduli yatim, bisa memotivasi dan jadi inpirasi hidup kita sebagai pemuda yang pasti akan merubah segalanya kedepan. Jangan patah semangat, pesimis, lakukan selama kita mampu dan bisa, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan.” Ungkapnya. (Ly). 





Saturday 27 May 2017

Puasa Produktif Ibu-Ibu PKK Bagik Polak Barat


Bagik Polak Barat - Puasa tidak menjadi halangan bagi ibu-ibu PKK untuk menggelar arisan sekaligus rapat mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dan telah dilakukan oleh PKK Bagik Polak Barat pada Sabtu (27/05) di halaman kantor desa.

"Biasanya kita laksanakan pertemuan dan arisan pada hari sabtu sore, karena hari ini puasa jadi mendadak saya SMS ibu-ibu untuk arisan pagi ini, jadi jadwalnya kita alih pada pagi hari" Terang Siti.

Siti Mustai'nah selaku wakil ketua PKK Desa Bagik Polak Barat mengingatkan kembali hasil rapat 28 Januari silam kepada anggota PKK mengenai jadwal piket, rencana majlis ta'lim, senam, studi banding desa lain atau daerah yang lebih maju, etalase hasil kegiatan, seragam olahraga yang masih belum teralisasi, kegiatan gotong royong yang masih terkendala hujan.

Disamping kegiatan tersebut, masih banyak kegiatan lainnya yang tertuang dalam Penerapan 10 Program Pokok PKK yang terbagi menurut empat pokja yang ada. (Ly)

TRADISI ROAH JELO PENAMPAHAN DI LOMBOK

Roah di Mushalla

Suka cita dalam menyambut bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dirasakan oleh berbagaimacam pihak, salah satunya adalah penduduk desa Bagik Polak Barat, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat pada Jum'at (26/05). 

Satu hari sebelum hari puasa maupun Hari Raya Idul Fitri disebut dengan jelo penampahan atau hari persiapan, dimana pada hari ini masyarakat biasanya membersihkan rumah mereka masing-masing, berbelanja untuk kebutuhan dapur dan roah (syukuran) di masjid dan mushalla di suatu desa dengan membawa dulang masing-masing kepada rumah tangga.

Anggota keluarga bisasanya bekerja sama dalam mempersiapkan roah untuk sore hari menjelang waktu sholat maghrib. Laki-laki membantu para istri mempersiapkan bahan makanan untuk diolah, misalnya menyembelih ayam. Anak-anak biasanya turut membantu ibu mereka membersihkan rumah dan pekarangan.

Cara dan menu makan biasanya sederhana, yang bermakna adalah kebersamaan dan rasa syukur dalam menyambut bulan Suci Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.

Pada umumnya, acara roah dilakukan oleh pihak laki-laki dalam suatu keluarga dan perempuan yang membantu menyiapkan dulang atau nampan berisi makanan. Kemudian para lelaki membawa dulang tersebut menuju ke masjid atau mushalla terdekat. 15 menit sebelum adzan magrib biasanya acara roah sudah dimulai, dibuka dengan dzikir bersama, do'a, makan bersama dan shalat magrib berjama'ah. Jika penampahan Hari Raya Idul Fitri biasanya selesai sholat magrib masyarakat akan bersiap-siap untuk melaksanakan takbir keliling. (Ly) 

Roah di Mushalla

Thursday 25 May 2017

MEMANFAATKAN HARI LIBUR DENGAN KELUARGA

Pantai Gading

Bagaimana anda memanfaatkan hari libur dengan keluarga?

Kamis pagi setelah sholat subuh saya dan keluarga mengunjungi Pandai Gading yang terletak di Jalan Lingkar Selatan setelah Asrama Haji atau bersebelahan dengan Pantai Mapak Kubur. Cukup membayar parkir sejumlah Rp. 2000,- untuk sepeda motor dan Rp. 5000,- untuk kendaraan roda empat kita sudah bisa menikmati pantai pemandangan di pantai ini dan merasakan air laut yang hangat ketika pagi. 

Tidak perlu khawatir jika tidak membawa bekal saat berkunjung ke pantai ini. Banyak pedagang makanan dan juga jasa mainan anak-anak yang ditawarkan. Misalnya pelecing, mie instan, ikan bakar, 

Pedagang Telur Lilit

Ikan Bakar

Pelecing Kangkung

Ketika berenang dipantai ini bersama keponakan saya, ada hal yang membuat hati saya teriris. Bukan karena saya tidak bisa berenang dan tenggelam, melainkan saya berenang bersama beberapa jenis sampah seperti kemasan makanan instan, tusuk sate, kulit kacang dan lain sebagainya.
Awalnya memang tidak begitu banyak sampah, pagi-pagi sekali, namun seiring dengan meningginya matahari dan meningkatnya jumlah pengunjung, pesisir pantai jadi semakin banyak sampahnya.

Alangkah lebih baiknya jika kita menjadi wisatawan yang cerdas, tidak harus ber IQ tinggi untuk mulai mengumpulkan sampah dan membuangnya di tempat-tempat yang sudah disediakan. Tenang saja, Pantai Gading memiliki banyak bak sampah yang tersebar di sekitar pantai ini. Jadi kita cuma perlu olahraga beberapa langkah untuk dapat membuang sampah pada tempatnya. Jika bukan kita yang menjaga keindahan alam, siapa lagi? (Ly).


Sampahnya di kumpulkan ya


Tuesday 23 May 2017

DISKUSI PISUKE DENGAN INAK-INAK

Foto diambil dari berbagai sumber

Beberapa bulan ini saya sedang mencari-cari tema penelitian berikutnya, setelah sukses dengan "Perbedaan Kepuasan Pernikahan Pada Istri Pelaku Merariq dan Belakoq di Suku Sasak Pulau Lombok". Hari ini saya berdiskusi dengan inak-inak (ibu-ibu) di sebuah berugak (gazebo). Adapun ibu-ibu yang turut hadir dalam diskusi ini adalah:

1. Inak A, dua anak perempuan berusia 20an tahun yang keduanya sudah menikah
2. Inak B, satu anak perempuan berusia 18 tahun yang juga sudah menikah
3. Inak C, dua anak perempuan berusia 18 tahun dan 20 tahun dan belum menikah
4. Inak D, dua anak perempuan berusia 13 tahun dan 6 tahun, belum menikah
5. Inak E, satu anak berusia 3 tahun

Tema diskusi kami hari ini mengenai pisuke yang kerap kali diminta dari pihak perempuan, pisuke hampir sama dengan uang panai dari adat Makasar. Pisuke juga dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan lainnya, misalnya:

*Status Sosial (Bangsawan)
*Pendidikan
*Latar Belakang Keluarga
*Fisik
*Prestasi (syukurnya tidak ada tes IQ)
*Dan pertimbangan lainnya

Tidak tanggung-tanggung, semua biaya pernikahan harus ditanggung oleh pihak laki-laki. Mulai dari begawe dirumah laki-laki, mahar, pisuke, nyongkolan, resepsi, inggas dirumah perempuan.

Kemudian saya berada pada posisi dimana saya belum pernah membesarkan anak dan saya kontra terhadap praktik minta pisuke atau uang-capek-karena-sudah-membesarkan-anak-perempuan yang akan dinikahkan tersebut. Sekedar informasi saja bahwa dibalik julukan pulau seribu masjid, ketaatan penduduk terhadap ulama, keindahan pariwisata dan uniknya adat yang dimiliki oleh Pulau Lombok, penduduknya masih sangat memegang teguh adat istiadatnya dan tidak jarang pula dalam banyak hal adat-lah yang justru selalu menang.

Praktik pernikahan di pulau Lombok sebenarnya sangat unik, setidaknya terdapat 8 macam pernikahan yang pernah dilakukan di Lombok seperti yang ditulis oleh Muhammad Harfin Zuhdi dalam bukunya Praktik Merariq: Wajah Sosial Orang Sasak.

1.     Teperondong
2.     Kapanjing, kahambil, dan beboyongan
3.     Balegandang atau ngoros
4.     Belakoq
5.     Kapahica
6.     Katrimanan atau katrimen
7.     Nyerah hukum
8.     Pengampuan

Walaupun demikian, dalam praktiknya hingga saat ini terdapat tiga cara yang biasa dilakukan yakni belakoq (melamar), merariq (melarikan atau menculik) dan teperondong (dijodohkan). Cara-cara tersebut juga tetap meminta pisuke pada keluarga laki-laki. Justru biasanya cara belakoq sendiri pisukenya lebih banyak dibandingkan dengan cara lain, dikarenakan laki-laki yang menikah dengan cara melamar atau belakoq biasanya dinilai lebih matang dari segala sisi terutama ekonomi dibandingkan dengan cara merariq atau menculik. Beberapa desa justru lebih mengutamakan laki-laki menikah dengan cara menculik karena jika meminta atau belakoq dinilai seperti meminta anak ayam.

Oke kembali ke cerita saya mengenai diskusi pisuke dengan inak-inak. Masih jelas ditelinga saya ketika inak D bilang ke saya “Lebih baik saya nikahkan anak saya dengan orang kaya, daripada dengan orang yang taat (beragama). Nanti anak saya ga bisa kenyang”. Saya tentu kaget dengan statement yang disampaikan ibu tersebut, pikirku “oh ternyata agama kalah dengan kondisi ekonomi”.

Saya mencoba menceritakan beberapa pengalaman teman saya yang kakak perempuannya menikah tanpa dimintai pisuke oleh keluarganya, memang adat sudah mendarah daging tentu beberapa orang ibu ini tidak percaya, walaupun saya bilang “perempuan pintar pasti akan memudahkan sunnah” ya tetap saja saya akan dijawab dengan “Ustad X anaknya aja seharga sekian”.


Entah ini dimulai dari mana tapi saya sangat tidak setuju dengan pisuke yang kadang nilainya sangat tidak masuk akal seperti ini. Kalau dua – tiga juta mungkin wajar, tapi tidak wajar ketika yang lulus SMA ‘dijual’ dengan harga belasan juta dan yang sarjana puluhan juta 25 – 50 juta, bahkan ada yang 75 juta (sepaket dirumah perempuan :D), toh pernikahan yang menjalani juga dua orang tersebut. Jadi jangan heran jika tingkat perceraian dan poligami di Lombok sangat tinggi, hal tersebut terjadi karena laki-laki berada pada derajat superior dan ‘membeli’ perempuan manapun yang dia inginkan. (Ly) 

WONDERFUL LOMBOK

=== TRUST YOUR EYE, NOT YOUR LENS ===

Semeti Beach

Semeti Beach 

Tanjung Aan

Merese Hill

Merese Hill
Kuta Beach

Mawun Beach

Mawun Beach



Mawi Beach

Otak Kokoq

Lemor

Pink Beach (12 pm)
Tanjung Ringgit
Tanjung Ringgit

Tanjung Beloam

Tanjung Beloam

Pink Hill

Gili Sunut

Seraye Hill a.k.a Bukit Korea
Gili Sudak

Gili Kedis
Gili Nangu


Cemare Mangrove


Narmada Park
Narmada Park
Lombok

Sunday 21 May 2017

Memanfaatkan Hari Minggu Terakhir


Memancing

Bagik Polak Barat - Kebanyakan penduduk Pulau Lombok saat hari minggu terakhir menjelang bulan Ramadhan dimanfaatkan dengan rekreasi bersama keluarga ke pantai, kolam renang, air terjun dan tempat-tempat wisata lainnya. 


Namun lain halnya dengan 4 orang laki-laki yang ditemui di kokoq Karang Kebon Barat, Desa Bagik Polak, Kecamatan Labuapi. Aspari selaku warga pendatang asal Abian Tubuh menjelaskan bahwa ia mengisi waktunya ketika tidak bekerja dengan memancing ikan di kokoq Karang Kebon Barat. 

"Ikannya ya ada, tapi agak susah makannya disini. Ada ikan mujaer juga disini" 

Berbeda dengan Aspari, Abah Noar dengan sukarela membakar sampah-sampah yang menumpuk kemudian menghayutkannya sedikit demi sedikit. Hal tersebut ia lakukan lantaran khawatir dengan keramba ikan miliknya dan rekan-rekannya yang lain. Jika sampah-sampah yang telah kering dapat dibakar, maka akan meminimalisir ukurannya ketika terbawa arus air kali, hal tersebut tentu tidak terlalu mengkhawatirkan keramba ikan akan hanyut. Pada musim hujan atau air kali meluap, tidak menutup kemungkinan bahwa tumpukan sampah-sampah tersebut akan menghayutkan keramba ikan milik warga apabila tidak segera dibersihkan. (Ly)

Setelah membakar sampah



Friday 19 May 2017

REMAS ASSASUTTAQWA JUAL TAKJIL SELAMA RAMADHAN UNTUK SANTUNI ANAK YATIM PIATU


Bagik Polak Barat – Sejumlah remaja-remaji masjid Assasuttaqwa secara aktif berkumpul di masjid ba’da isya guna membicarakan rencana santunan anak yatim piatu selama bulan ramadhan di Desa Bagik Polak Barat, Jumat (19/05). Ketua Karang Taruna Desa Bagik Polak Barat, Muhammad Ramli, S.Pd saat menggelar rapat untuk kedua kalinya menceritakan bahwa ia pribadi merasa minder dengan Dusun Jerneng yang seringkali, bahkan hampir setiap hari mengadakan santunan untuk anak yatim piatu.

“Oleh karena itu acara lomba yang setiap bulan ramadhan selalu kita laksanakan di majid, untuk tahun ini kita cut dulu, kita ganti dengan acara santunan anak yatim piatu” tuturnya.

Menindaklanjuti rapat sebelumnya untuk menarik perhatian para donator, Karang Taruna Remaja Masjid tahun ini akan berjualan aneka takjil selama bulan Ramadhan. Team Marketing santunan anak yatim piatu dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama memegang misi door-to-door dimana mereka akan berjualan dari rumah ke rumah untuk menawarkan takjil kepada warga dan kelompok kedua dengan misi food stand akan menawarkan produk makanan di depan masjid kepada warga yang lewat atau sedang ngabuburit.

Mereka, para remaja berharap dengan kegiatan ini dapat mengetuk pintu hati donatur agar bersama-sama mendukung dan mau berbagi dengan anak yatim piatu.


“Bagi saudara-saudara yang ingin mendukung dan menyayangi anak-anak kita dengan cara berdonasi bisa langsung menghubungi kami Remaja-Remaji Masjid Assasuttaqwa Desa Bagik Polak Barat, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat”. (Ly)

Wednesday 17 May 2017

SELAMAT HARI BUKU



SELAMAT HARI BUKU 

📚Mari budayakan kembali membaca buku😊

Punya buku, majalah atau kitab tak terpakai?
Bisa disumbangkan ke TBM Bagik Polak Barat😉

CP: 081907529010 (Whatsapp)

BAGIK POLAK BARAT DAN BAGIK POLAK, BAK PUTRI YANG TERTUKAR



Bagik Polak Barat - Tidak banyak orang yang memahami perbedaan desa Bagik Polak Barat dengan Bagik Polak. Tidak jarang pula ketika lomba-lomba desa yang harusnya menyebut Bagik Polak Barat menjadi Bagik Polak, ataupun sebaliknya.

Dahulu memang orang mengenal desa Bagik Polak sebagai satu kesatuan desa yang terdiri dari Dusun Jogot, Jerneng, Lendang, Enjak, Rerot, Karang Kebon Barat, Karang Kebon Timur dan Karang Bucu. Kemudian pada tahun 2012 Bagik Polak mengalami pemekaran menjadi dua desa yakni Desa Bagik Polak dan Desa Bagik Polak Barat, dimana Dusun Jogot (sebelum terpecah menjadi beberapa dusun), Lendang dan Jerneng resmi bergabung dalam Desa Bagik Polak Barat.

Desa Bagik Polak Barat merupakan salah satu desa dari 12 (dua belas) desa di Kecamatan Labuapi dengan luas 220 Ha atau 2, 2 Km2  yang terdiri dari 6 (enam) dusun dan 24 RT, sebagai berikut:

1.      Dusun Lendang           terdiri dari  2  RT
2.      Dusun Jogot Timur      terdiri dari  3  RT
3.      Dusun Jogot Tengah    terdiri dari  3  RT
4.      Dusun Jogot Selatan    terdiri dari  2  RT
5.      Dusun Jogot Barat       terdiri dari  3  RT
6.      Dusun Jerneng             terdiri dari 11 RT

Nama Bagik Polak Barat sendiri diambil dari nama desa induk sebelumnya dan ditambahkan kata Barat karena terletak disebelah barat desa asal atau induk.

Adapun pejabat Kepala Desa Bagik Polak Barat sejak terbentuknya tahun 2012 hingga saat ini adalah Hasmak Tasar. (Ly)



Thursday 4 May 2017

NIAT KLAIM BSM MALAH KECELAKAAN



Sebuah kecelakaan antar seorang pemuda pengendara sepeda motor ninja dan seorang ibu-ibu pengendara sepeda motor vario kamis (04/05) sekitar pukul 15.00 WITA di JL. TGH Lopan, Kecamatan Labuapi depan BRI Bagik Polak tidak dapat dihindari, kendati mereka datang dari arah yang sama.

Menurut keterangan saksi berinisial E, kedua motor tersebut sebenarnya datang dari arah yang sama yakni dari Labuapi. Ibu pengendara sepeda motor vario yang belum diketahui namanya tersebut sedang memotong jalan dan berusaha menyebrang guna mencairkan BSM di BRI Bagik Polak, tiba-tiba dari arah yang sama pengendara sepeda motor ninja datang dan menabraknya.

“Ibu itu langsung dibawa ke rumah sakit tadi, mungkin kakinya patah soalnya ga bisa jalan” tutur E yang saat itu berada di lokasi kejadian.



“Ibu tadi berhenti, sebenarnya saya sudah ngerem dari arah sana, sampai sini saya udah ga bisa ngerem lagi, makanya tadi masih agak pelanan sih, tapi ini sudah ada polisi juga yang datang, saya cuma khawatir sama ibu itu aja” Tutur pemuda pengendara ninja.  Meskipun tidak mengalami luka-luka, pemuda yang didampingi oleh seorang polisi tersebut masih tampak kaget dan pucat beberapa saat setelah kejadian yang menimpanya. (Ly)

She's Coming Out Early!

Qalisha Syakira Ilham  She's Baby Qa Sebelumnya, janjian sama ayahnya mau barengan ulang tahun di Desember 28. Tiba-tiba tadi mala...