Empat tahun meninggalkan Pulau Lombok tercinta, Kota Mataram rupanya semakin kaya dengan aneka macam kulinernya saat ini, mulai dari food street yang biasa beroperasi mulai sore, café-café yang mulai menjamur dengan nuansa vintage ataupun modern, hingga restoran-restoran, juga beberapa trotoar yang digunakan untuk berjualan. Pilihan makannya pun sangat bervariasi mulai dari makanan tradisional dari beberapa derah seperti Malang, Bandung, Madura, Blitar, Lombok dan lain sebagainya hingga makanan-makanan oriental.
Sepanjang Jalan Bung Karno, Pagutan Mataram pada malam hari menyajikan begitu banyak ragam kuliner nusantara mulai dari yang manis-manis hingga yang pedas juga ada sepanjang jalan tersebut, seperti Sate Madura, bubur kancang ijo, molen, onde-onde cilik, seblak basah, putu ayu, singkong keju, martabak manis dan martabak telur, tahu tek atau tahu telur, dan masih banyak kuliner Nusantara lainnya.
Beragamnya jumlah penjual makanan yang beada di daerah-daerah strategis atau pusat kota dan meningkatnya jumlah konsumen tentu membawa dampak yang positif tentunya bagi pendapatan daerah.
Mungkin kedepannya kita bisa segera menikmati jajanan nusantara lainnya seperti cimol, sempol, cireng, kue cubit dan lain sebagainya, layaknya leker yang saat ini kian menjadi viral :) (Ly) - 05