Friday 31 March 2017

Benahi Desa Bagik Polak Melalui Konsep Back To Nature


Desa Bagik Polak terus berbenah diri baik dari segi infrastruktur, moral maupun ekonomi masyarakatnya dibawah kepemimpinan Bapak Amir Amraen Putra. Ditemui di kantornya Jum’at (31/03/2017) di desa Bagik Polak Kecamatan Labuapi beliau menjelaskan mengenai beberapa program kerja dan cita-citanya untuk membangun desa. Salah satunya dengan mengusung konsep Back to Nature dan menjadikan kantor desa adalah poros bagi desanya.

Memanfaatkan anggaran desa dan bantuan-bantuan yang diberikan, banyak wujud infrastruktur yang telah dibangun berdasarkan konsep Back to Nature di desa yang baru-baru ini meraih Juara I dalam Lomba PHBS tingkat Propinsi, diantaranya adalah: taman desa lengkap dengan hamparan batu terapi dan tanaman obat-obatan, Green House, saluran-saluran air, dan menggantung beberapa tanaman didepan kantor desa menggunakan botol plastik.

“Alasan saya membangun taman seperti ini karena dulu didepan kantor desa ini ada pohon beringin yang besar, nyiur, rumput liar, menakutkanlah ya. Masa iya depannya kantor desa kumuh? Jadi pertama kami memperindah didepan kantor desanya terlebih dahulu, karena kantor desa adalah pusat dari suatu desa. Selain itu saya bangun juga batu terapi di taman itu, agar orang-orang disana merasa malu apabila mereka buang air maupun sampah disana karena ramai, selain itu agar masyarakat juga bisa memanfaatkan batu terapi itu untuk kesehatan, agar tidak hanya jadi taman semata” Jelasnya.

Adanya perubahan fisik desa juga membawa perubahan yang signifikan terhadap perilaku masyarakat seperti: tidak lagi membuang sampah atau buang air di pinggir kali, lebih ramai dan aman dibanding dengan sebelum adanya taman, bahkan saat ini sudah ada warung yang dibangun dekat taman.

 “Sebentar lagi kami akan tembok keliling kantor desa ini dengan tembok taman, kayak Taman Kota Gerung (menggambar sketsa) tapi tidak terlalu tinggi palingan setengah meter atau satu meter. Jadi kami tembok tetapi temboknya akan kami bikin pot bukan seperti tembok pada umumnya agar ada karakter gitu didalam temboknya, jadi tembok itu harus hidup juga” Tambahnya.

Selain memiliki taman desa, desa Bagik Polak juga memiliki Green House (GH) yang bersebelahan dengan poskesdes. Green House tersebut didirikan atas dasar keprihatinan Kepala Desa terhadap kesehatan warganya yang kerap kali mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung bahan kimia. GH juga sudah memiliki beberapa macam koleksi tanaman organik. Kedepannya dengan adanya GH diharapkan selain membantu masyarakat mengurangi konsumsi bahan kimia juga dapat mengurangi beban perekonomian.

Beliau menjelaskan bahwa selain membangun infrastruktur desa, juga mengarahkan pembangunannya pada moral, mental dan ekonomi masyarakatnya. “Seindah dan semaju apapun infrastruktur dibangun, masyarakat yang tidak dibangun pemikirannya tidak akan mampu menikmati keberhasilan infrastruktur, jadi semuanya harus balance” Imbuhnya.

Selain itu lewat wawancaranya beliau juga menjamin bahwa tidak ada orang yang berani minum-minuman keras lagi di Desa Bagik Polak. “Yang berani minum-minuman keras di Bagik Polak, saya langsung sikat dia, saya berikan sanksi sosial, saya panggil ibu-bapaknya dan kami persulit semua urusannya di kantor desa, apapun, bahkan untuk minta tanda tanganpun kami persulit” Ungkapnya. (Ly)

http://diskominfo.lombokbaratkab.go.id/benahi-desa-bagik-polak-melalui-konsep-back-to-nature/

Thursday 30 March 2017

TUMPUKKAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENGKHAWATIRKAN KERAMBA IKAN

Gotong royong membersihkan sampah

Timbunan sampah yang ada di anak kali atau yang lebih populer dengan sebutan telabah di Desa Bagik Polak Dusun Karang Kebon Barat secara bergotong-royong dibersihkan oleh tiga dari sekian peternak ikan keramba di sepanjang anak kali Desa Labuapi Timur hingga Barat.

 Apabila semua sampah-sampah ini dibiarkan menumpuk begitu saja saat musim hujan dan air kali meluap, arus air kali tersebut otomatis akan membawa tumpukkan sampah. Keramba yang telah berisi ikan juga akan menabrak keramba lainnya yang hanyut terbawa oleh tumpukkan sampah. Hal tersebut tentu menyebabkan kerugian bagi para peternak ikan yang menggunakan keramba di sepanjang anak kali. 

“Kami khawatir dengan keramba kami jika tidak membersihkan semua sampah ini, takutnya nanti keramba kami hanyut terbawa arus bersamaan dengan sampah-sampah ini, bisa-bisa ikan kami habis nantinya” Jelas Pak Zainuddin ketika menyelami kali membersikan tumpukkan sampah.



Kepada tim Labuapi KIM, Pak Zainuddin menjelaskan bahwa beberapa waktu yang lalu anak kali tersebut memang telah dibersihkan menggunakan alat bantu Truck Kato oleh Kepala Desa Bagik Polak.

“Kalau kami mau, kami bisa membersikan sampah ini sekali seminggu. Untuk ukuran sampah seminggu saja seperti itu (menunjukk tumpukan sampah paling timur. Sebenarnya, ini kali pertama kami membersihkan sampah-sampah ini karena khawatir dengan keramba kami yang berada di sepanjang anak kali. Beberapa waktu yang lalu Bapak Amrain sudah membersihkan kali ini, tapi sampahnya banyak lagi” Terang Pak Zainuddin.

“Jangankan menunggu sebulan, dalam waktu seminggu saja volume sampahnya saja bisa menumpuk seperti ini. Sampah-sampah ini kan datangnya dari timur” Tambah Tuaq Mahfud mengakhiri wawancara kami.

Bagi semua lapisan masyarakat mari kita tingkatkan perhatian dan kesadaran kita untuk selalu menjaga kebersihan anak sungai dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Mengolah sampah dan menjadikannya sesuatu yang bermanfaat tentu lebih baik dibanding membuangnya hingga merugikan orang lain. (Ly)

Tuesday 21 March 2017

Selamat Hari Down Syndrome Sedunia

Sumber Foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:World_Down_Syndrome_Day_Logo.png

SELAMAT HARI DOWN SYNDROME SEDUNIA :) 

AKU PUNYA MASA DEPAN, KAMU JUGA :) 

LALU APALAH ARTI BERBEDA :) 

Monday 20 March 2017

JAJANAN TRADISIONAL WAJIK DAN INTEGRITY VS DESPAIR DALAM KONTEKS PSIKOLOGI LANSIA




Wajik merupakan jajanan tradisional yang dibuat dari gula merah, santan, ketan dan beberapa bahan pelengkap lainnya. Namun apa jadinya jika wajik berkolaborasi dengan salah satu dari 8 tahap perkembangan psikososial Erikson dalam Ilmu Psikologi?

Salah satu dari 8 tahap perkembangan psikososial yang disampaikan oleh Erikson yakni Integrity vs Despair. Tahap ini sangat erat kaitannya degnan kepuasan hidup yang dirasakan oleh seseorang, mereka akan menoleh kebelakang dan mengevaluasi apa saja yang sudah dilakukan dalam hidupnya, positifkah atau negatifkah, serta apa yang bisa ia wariskan kepada generasi dibawahnya.

Ada banyak aktivitas sosial yang dapat dilakukan untuk membantu lansia merasakan kebermaknaan atau kepuasan hidupnya, salah satunya adalah dengan mewariskan keahliannya pada generasi dibawahnya, dalam hal ini dikhususkan pada cucu.

Ditemui langsung dikediaman Hj. Fahriyah di Desa Bagik Polak Barat Sabtu (19/03/2017), ia bersama cucunya Tia (23) membuat jajanan tradisional wajik dibantu oleh kedua anak dan keponakannya.

“Jadi memang ada banyak hal yang dilakukan untuk membantu lansia mencapai kepuasan hidupnya. Saya sendiri sebenarnya tidak bisa menilai apakah seseorang merasa puas dengan hidupnya atau tidak, apakah orang itu sudah bermanfaat untuk lingkungannya atau tidak. Itu kan dari individu sendiri yang menilai. Namun kegiatan yang kami lakukan ini adalah bentuk kegiatan lintas generasi untuk mengisi waktu liburan dengan aktivitas sosial yang bermanfaat” Terangnya sembari mengaduk adonan wajik.

Kepada Tim Kim Labuapi ia menjelaskan bahwa tidak banyak orang yang menganggap aktivitas sosial lintas generasi adalah hal yang penting, khususnya antara cucu dengan kakek atau nenek. Melalui kegiatan ini, ia berharap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengisi waktu luang bersama dua generasi di atasnya, sehingga para kakek atau nenek dapat mewarisi keahliannya atau mungkin melalukan aktivitas sosial lainnya agar mereka tidak merasa terabaikan oleh generasi dibawahnya.



“Aktivitas sosial lintas generasi banyak jenisnya misalnya misalnya berkebun, bertani, membuat songket, kerajinan dari tanah liat, dan masih banyak lagi. Kalau saya sih biasanya menyesuaikan dengan keahlian kakek atau nenek saya, misalnya kayak ini bikin wajik, karena nenek saya emang pinter masak. Daripada hari libur sibuk sama gadget atau kelayapan seharian, mending ngisi waktu dengan orang tua atau kakek-nenek ” Tutupnya mengakhiri wawancara. (Ly) 

Wednesday 15 March 2017


RA Assa’adah Labuapi dan RA NW Al-Akhyar Bagik Polak Barat Kecamatan Labuapi Lombok Barat ikut serta menyemarakkan Manasik Haji Tahun Pelajaran 2016 / 2017 yang diinisiasi oleh PD IGRA Lombok Barat di Asrama Haji Lingkar Selatan hari ini Rabu (15/03/2013).

Ditemui usai acara pembukaan manasik haji, Maelani, S.Pd selaku Sekretaris II PD IGRA Lombok Barat menjelaskan bahwa program kegiatan manasik haji ini merupakan bagian dari kurikulum yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

“Kegiatan ini memang bagian dari kurikulum yang setiap tahun harus dilaksanakan. Oleh sebab itu tidak hanya di Lombok Barat melainkan di seluruh Indonesia tetapi pelaksanaannya bersifat kedaerahan. Misalnya yang Lombok Timur itu di Taman Selong, ada yang di PW Mataram untuk PAUDnya, ada yang di Islamic Center dan di Asrama Haji” Terangnya.

Mulai tahun pelajaran 2016/2017 ini kegiatan manasik haji untuk anak didik RA diadakan secara mandiri oleh PD IGRA Lombok Barat, diikuti oleh kurang lebih 1300-an anak didik RA se-Kabupaten Lombok Barat, belum termasuk guru dan orang tua pendamping. Mengingat pada tahun ajaran lalu ketika bergabung dengan PW NTB terjadi lonjakan peserta manasik haji yang berakibat pada banyaknya complain yang disampaikan oleh wali murid karena anaknya tidak dapat mengikuti program kegiatan yang dinaungi oleh Departemen Agama tersebut.

“Kami dari PD IGRA Lombok Barat berinisiatif untuk melakasanakan secara mandiri, karena kita harus benar-benar solid untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Lombok Barat” jelasnya.

Acara hari ini juga dikuti dengan tertib oleh orang tua pendamping. Ketika anak-anak masuk ke dalam aula, para orang tua dengan sabarnya mengunggu anak-anak mereka diluar aula sembari berbincang bersama orang tua lainnya.

Kepada KIM Labuapi Siti Kartini, S.Pd selaku wali murid bersyukur dengan adanya kegiatan manasik haji ini “Alhamdulillah kegiatannya cukup baik, kegiatan ini juga sebagian dari do’a, siapa tau kan nanti anak kita bisa jadi haji beneran.”


“Seneng sih ikut kegiatan kayak gini, anak jadi gak melulu belajar disekolah aja tapi bisa langsung praktik dan belajar diluar sekolah juga” jelas orang tua lainnya. (Ly). 

Monday 13 March 2017

DARI SAMPAH JADI RUPIAH

Apa yang terlintas dipikiran kita ketika menyebut ‘sampah’?. Kebanyakan dari kita akan menganggap sampah adalah benda yang tidak berguna dan tidak memiliki nilai apapun, namun tidak demikian bagi ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Bagik Polak Barat. Bagi ibu-ibu TP PKK sampah adalah berkah yang dapat mendatangkan rupiah bagi mereka.

Berpedoman pada 10 pokok program PKK, ibu-ibu dari desa yang belum lama mekar ini sukses mengusung Bank Sampah dalam rencana kegiatannya. Siti Musta’inah selaku wakil ketua 1 TP PKK Desa Bagik Polak Barat menjelaskan bahwa tim terlebih dahulu melakukan sosialisasi ke masyarakat bagaimana memilah sampah organik dan anorganik, kemudian sampah-sampah anorganik seperti plastik kemasan kopi, botol dan gelas dibeli oleh bank sampah. Hasil penjualan tersebut kemudian ditabung dan dicairkan tatkala ada kebutuhan yang mendesak misalnya untuk biaya pendidikan anak-anak, kesehatan dan hari raya.

Berbekal pengetahuan dan keahilan yang didapatkan dari youtube.com, mereka sukses mengolah sampah menjadi kerajinan tangan seperti: tas, dompet, topi, keranjang belanja, piring dan lain sebagainya, hingga mendatangkan rupiah. Tidak hanya bagi ibu-ibu kelompok PKK, melainkan masyarakat sekitar juga mendapat keuntungan dari mengumpulkan sampah.
Namun tidak segala hal dapat berjalan mulus sesuai dengan keinginan mereka. Saat ini mereka dihadapakan dengan tantangan pemasaran. Produk yang mereka hasilkan masih dipasarkan dari mulut ke mulut di sekitar desa dan belum banyak orang yang tertarik dengan kerajinan dari sampah khususnya di Pulau Lombok. Meskipun demikian, tak menutup kesempatan mereka untuk berdiskusi dengan salah satu volunteer Sarekat Hijau Indonesia, Andrea, Warga Negara Prancis pada hari senin 13/03.

“Jadi kebetulan saya juga menjadi pengurus di Sarekat Hijau Indonesia wilayah NTB, saya di bagian pemberdayaan ekonomi. Kebetulan kemarin hari sabtu saya mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan volunteer yang jauh-jauh datang dari Prancis yakni Andrea selaku sekjen SHI yang datang hanya untuk melihat bagaimana kondisi kita di Indonesia terkait dengan lingkungan. Dari diskusi itu kemudian saya bercerita tentang apa yang kita lakukan di desa. Dia tertarik untuk melihat secara langsung proses pegelolaan sampah menjadi suatu kerajinan” Jelasnya.


Tidak hanya sampah anorganik, kedepannya Siti Mutma’inah dan TP PKK berencana membuat pupuk dari sampah organik dan medirikan tempat pengelolaan semua jenis sampah agar sampah tidak lagi menjadi masalah, sehingga mereka dapat mewujudkan harapannya memiliki TPS 4R Terpadu, Tempat Pengelolaan Sampah Terpatu: Reduce, Reuse, Recycle and Replace. (Ly) 

Saturday 11 March 2017

JALAN SANTAI & SENAM, PILIHAN REFRESHING PASCA MID SEMESTER


Banyak aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengisi jadwal kosong setelah berakhirnya Mid Semester. Salah satunya adalah Jalan Sehat dan Senam yang diselenggarakan oleh MTs & MI Assa’adah Kecamatan Labuapi yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi dan didampingi oleh Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru wali kelas masing-masing pada hari Sabtu 11/03. Kegiatan seperti ini memang rutin diadakan guna menyegarkan kembali pikiran peserta didik setelah mengikuti ujian Mid Semester ataupun Ujian Semester.


Acara tersebut diikuti dengan antusias oleh siswa-siswi serta guru-guru. Seluruh siswa-siswi sudah berkumpul dan berbaris dengan rapi dihalaman sekolah pada jam 7.00 WITA dengan didampingi oleh bapak-bapak guru yang bertugas untuk mengkoordinir siswa dan memberikan arahan sebelum acara dimulai.


Tidak hanya jalan santai dan senam, madrasah juga mengadakan class meeting sebagai reward untuk siswa-siswinya selama 3 hari berturut-turut dan kemudian diakhiri dengan pembagian hadiah.
“Mid semesternya sudah berakhir kemarin jum’at, sedangkan hari sabtu ini kami gunakan untuk refreshing dengan mengadakan jalan santai & senam, rute yang akan kami tempuh hanya memutari desa Bagik Polak dan Labuapi saja dan berakhir di Lapangan. Lapangan proyek adalah pusatnya, nanti kami akan mengadakan senam dan acara lainnya juga disana, yang MI sudah disana duluan.” imbuh Waka Humas MTs Assa’adah Bapak Muhiburrahman disela kesibukannya berbincang dengan para siswa.


Tidak mau ketinggalan, seluruh siswa-siswa MI Assa’adah sudah berkumpul terlebih dahulu di lapangan proyek. Bersama bapak-ibu buru dan kepala sekolah, seluruh siswa-siswi memulai senam dengan sangat antusias. (Ly)



Monday 6 March 2017

Pandangan Anda Tentang Pernikahan Tergantung Pada Seberapa Puas Anda Terhadap Pernikahan Anda Sendiri

Foto diambil dari berbagai sumber
Saya seringkali menemukan berbagai macam artikel, meme, status atau kata-kata mutiara mengenai pernikahan. Sepertinya di usia saya seperti ini sangat crucial sekali membicarakan masalah pernikahan.

Banyak yang bilang sebelum menikah harus punya penghasilan dulu, punya rumah, mapan, kerja tetap, pertimbangan usia yang tepat untuk menikah dan punya anak, kalau belum melakukan ini dan itu nanti menyesal, dan lain-lain. Saya bukan orang yang rapi-rapi banget dan saya kurang menyukai hal-hal yang mendadak.

Saya bukan orang yang rajin-rajin banget, pinter-pinter banget tapi saya senang sekali merancanakan sesuatu terlebih dahulu sebelum melakukannya, dan tidak jarang pula saya mempertimbangkan dampak baik dan buruknya, tentu saya ini membuat saya sulit untuk mengambil keputusan, tentu saya juga punya motto hidup. Saya bahkan merencanakan hal-hal yang ingin saya capai tiga, lima hingga sepuluh tahun yang akan datang.

Foto diambil dari berbagai sumber

Misalnya mengenai pernikahan, saya juga punya pandangan lebih tepatnya rencana pernikahan seperti apa. Tentu saya inginkan yang sederhana saja, yang penting restu, sah, diakui agama dan Negara. Tidak sampai disitu, saya juga sudah memiliki rencana mengenai kapan saya akan menempuh S2, kapan punya anak, apa yang harus dilakukan saat hamil, menentukan pola asuh yang ideal untuk anak-anak saya kelak, sampai-sampai saya nyari artikel mengenai dampak kereta bayi terhadap kelekatan anak dan orang tuanya, sampai-sampai saya meneliti mengenai kepuasan pernikahan istri di Lombok dan memunculkan harapan “saya tidak ingin seperti perempuan tradisional Lombok yang dibeli oleh laki-laki kemdian menjadi tulang punggung dan memiliki hubungan suami istri yang sangat tradisional hanya karena kebiasaan adat yang menganggap laki-laki superioritas dan perempuan inferioritas, saya menginginkan parter hidup dan mendefinisikan tidak ada superioritas dan inferioritas namun saya tetap akan menjalankan kewajiban saya sesuai dengan ajaran agama yang saya yakini”

Lebay? Perfeksionis? Idealis? Terserah

Semua orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya

Kadang-kadang iri sih kalau melihat teman-teman seusia saya sudah menikah, punya dua orang anak, disuruh-suruh menikah oleh orang tuanya, membicarakan rencana pernikahan dengan orang tuanya seperti membicarakan ‘besok masak apa’, saya terlahir dari keluarga yang yaa begitulah, entah saya harus menuliskannya dengan cara apa.


Foto diambil dari berbagai sumber
Kadangkala dengan jahatnya saya seringkali mengambil kesimpulan: “pandangan anda tentang pernikahan, tergantung pada seberapa puas anda ataupun orang tua anak puas dengan pernikahannya sendiri”





Friday 3 March 2017

Cakalang Rabe Rica-Rica





Bahan-Bahan :

1 kg Ikan Cakalang 
4 siung bawang putih  
7 siung bawang merah 
17 cabe rawit  
4 cabe merah besar  
1 lembar daun sere 
2 buah jeruk nipis  
1 lembar daun pandan 
4 lembar daun jeruk  
2 daun bawang 
1 buah tomat  
2 buah kemiri 

Langkah-Langkah Memasak 

1. Berikan jeruk nipis & garam pada cakalang yg telah dibersihkan & dibelah
2. Haluskan bawang putih, bawang merah, cabai, kemiri, tomat dan garam secukupnya
3. Iris daun bawang, dan geprek lengkuas dan sere
4. Goreng ikan setengah matang, angkat dan disuir
5. Panaskan minyak, tumis lengkuas dan sere sampai wangi, masukkan bumbu yg dihaluskan,   diamkan 5 menit. 
6. Lalu tambahkan daun bawang, daun pandan, daun jeruk dan diaduk.
7. Tambahkan gula sesuai selera
8. Masukkan suir-suir cakalang 


Siap Disajika 

__Selamat Mencoba__

BERAT BADAN SUDAH 40 KG, MENGAPA MASIH INGIN KURUS JUGA? (menyimak diagnosa anorexia dan bulimia nervosa pada remaja perempuan)

Tinggi, kurus, cantik dan memiliki kulit mulus adalah serangkaian standar kecantikan perempuan yang sedang berkembang dalam perspektif masyarakat modern masa kini – khususnya di Indonesia.
Tidak hanya bagi orang dewasa dan supermodel, memiliki tubuh yang kurus juga merupakan hal yang sangat penting bagi remaja perempuan agar terlihat cantik dan menawan bagi lawan jenisnya. Tidak heran jika banyak remaja perempuan mati-matian diet agar mendapatkan tubuh yang kurus, dan tidak sedikit pula remaja yang akhirnya dilarikan kerumah sakit dan bahkan lebih parahnya dapat menimbulkan kematian akibat didiagnosa anorexia nervosa dan bulimia nervosa.
Apa sih anorexia nervosa dan bulimia nervosa tersebut?

Anorexia-nervosa

Anorexia nervosa ialah suatu gangguan makan (eating disorder) yang melibatkan upaya yang sangat keras untuk mendapatkan tubuh yang kurus dengan cara melaparkan diri. Anorexia lebih sering dialami oleh kaum perempuan dalam masa remaja dan dewasa awal dibandingan kaum laki-laki. Para penderita anorexia nervosa ini memiliki perspektif yang menyimpang mengenai citra tubuh yang ideal. Mereka merasa akan terlihat lebih baik jika mereka memiliki tubuh yang kurus kering.
Para penderita anorexia nervosa tidak serta merta menolak makanan dalam hidup mereka. Mereka juga memiliki minat yang besar terhadap makanan, namun bukan untuk dimakan sendiri olehnya melainkan dengan minat yang berbeda seperti memasak untuk orang lain dan menonton orang lain makan dengan bersemangat.

Ketika upaya melaparka diri berlanjut dan kandungan lemak tubuh menurun ke suatu batas minimum, menstruasi biasanya berhenti dan perilaku sering menjadi hiperaktif (Polivy dan Thomsen, 1987; Dalam Santrok, 2002).

Lalu apa saja faktor yang melatarbelakangi seseorang untuk menderita anorexia nervosa?
Faktor sosial dan psikologis menjadi faktor yang berperan penting dalam hal ini. Faktor sosial yang paling penting ialah tren memiliki tubuh yang kurus, melihat tokoh idola (public figure) yang sering di ekspose oleh media masa. Sehingga penderita anorexia memiliki keinginan untuk melakukan imitasi. Faktor psikologis meliputi motivasi untuk menarik perhatian orang lain, aktif secara seksual dengan pacar saat pubertas dan hubungan dengan orang tua. Sebab penderita anorexia nervosa biasanya berasal dari keluarga-keluarga berpendidikan tinggi, berpenghasilan menengah ke atas dan memberikan tuntutan yang tinggi bagi mereka untuk berprestasi. Bila penderita anorexia tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut, maka mereka tidak mampu pula untuk mengendalikan kehidupan mereka.

Nah, selain anorexia nervosa tersebut terdapat pula eating disorder lainnya yakni bulimia nervosa. Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang melibatkan makan dan minum secara berlebih-lebihan lalu memuntahkannya dengan konstan. Terkadang penderita bulimia  ini mengganti pola makan yang berlebih dengan perilaku makan seperti biasanya, terkadang pula mereka tidak makan sama sekali.

Bulimia

Sama halnya dengan anorexia nervosa, bulimia nervosa lebih banyak di derita oleh kaum perempuan daripada kaum laki-laki. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menderita bulimia  hampir sama dengan faktor-faktor yang menyebabkan anorexia. 

Perilaku remaja yang menderita bulimia dan anorexia tersebut juga tidak lepas dari teori perkembangan kognitif dari Piaget. Dimana tahap terakhir dari keempat tahap perkembangan kognitif Piaget ini membahas mengenai tahap operasional formal (formal operation stage) yang berlangsung antara usia 11 hingga 15 tahun. Dalam tahap ini, remaja biasanya bernalar secara lebih abstrak, idealis dan logis. Ketika remaja berpikir secara abstrak, maka mereka akan mengembangkan gambaran mengenai keadaan yang lebih ideal. Misalnya dalam menarik perhatian lawan jenis, mereka akan membandingkan diri mereka dengan standar yang ideal dan sedang tren saat ini (seperti penderita anorexia dan bulimia). Tidak heran jika banyak kasus yang terjadi pada masa remaja.
Ψ
Referensi :
Santrok, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta:Erlangga.
Santrok, John W. 2002. Life-Span Development, Edisi Kelima. Jakarta:Erlangga.
sumber gambar :
http://vernonaharris.com/wp-content/uploads/2012/11/Bulimia_by_LemonTequila1-600x438.jpg
http://www.seotogrow.in/wp-content/uploads/Anorexia-nervosa-sports-nutritionist-krupali-shah-760x300.jpg

She's Coming Out Early!

Qalisha Syakira Ilham  She's Baby Qa Sebelumnya, janjian sama ayahnya mau barengan ulang tahun di Desember 28. Tiba-tiba tadi mala...